Friday 27 September 2019

SKENARIO PEMBELAJARAN PKn

ARTIKEL


Guru Kurang Kreatif dan Inovatif dalam Mengajar
Oleh
Syah Suranta Putri Limbong

ABSTRAK
Guru berperan penting dalam proses pembelajaran. Pentingnya guru bergantung kepada guru itu sendiri. Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut. Tetapi kebanyakan guru sekarang menggunakan suatu pembelajaran konvensional dimana guru hanya menggunakan metode ceramah didalam proses pembelajaran. Dimana metode ceramah merupakan metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Memilih metode yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran, trampil menggunakan setiap metode dengan baik, pandai menyusun variasi metode, menggunakan metode yang menimbulkan motivasi.

Kata Kunci : Guru, Kreativitas, Metode Pembelajaran.

PENDAHULUAN
      Permasalahan pendidikan di Indonesia sepertinya tidak habis dibicarakan. Masalah-masalah yang akhir-akhir ini mencuat yaitu mutu pendidikan, perubahan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, sistem evaluasi, sertifikasi guru, dan masalah-masalah lain yang menjadi proses belajar mengajar.Belum sempurna rasanya kalau membahas masalah pendidikan belum berbicara tentang guru, karena figure guru yang satu ini sangat menentukan maju mundurnya pendidikan.
Menurut Mulyasa (2011: 37) Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Sedangkan menurut Sayiful ( 2010:31-32 ) menyebutkan guru adalah orang yang memeberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksankan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di pendidikan formal, tetapi juga bisa di mesjid, mushallah, dan sebagainya.
Pada era otonomi daerah masyarakat semakin menuntut pendidikan yang berkualitas. Hal ini sangat memungkinkan untuk dicapai mengingat tingkat pendidikan masyarakat mulai meningkat.
Peningkatan kualitas pendidikan memiliki banyak kendala, diantaranya kesejahteraan guru belum seimbang dengan tuntutan tugasnya yang berat. Dan kebanyakan guru kurang kreatif dalam memilih metode dalam mengajar, Salah satu model pembelajaran yang masih sering digunakan oleh guru  sampai  sekarang  yaitu  model  pembelajaran  konvensional. Pembelajaran  konvensional  merupakan  pembelajaran  dengan menggunakan  metode  yang  biasa  dilakukan  oleh  guru,  yaitu  memberi materi  melalui  metode  ceramah. Pembelajaran  ini  adalah  salah  satu metode  pembelajaran  yang  bepusat pada  guru.
Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar atau pembelajaran yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar disebabkan kurangnya kreativitas guru dalam mengajar sehingga mengakibatkan siswa tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pembelajaran sehingga dalam perbaikan proses pengajaran ini peranan guru sangat penting. Selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan membantu siswa dalam mengahadapi masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang mampu mengatasi masalah pembelajaran yakni kurangnya kreativitas guru dalam mengajar, sehingga proses pembelajaran dapat diwujudkan dengan sempurna.
Menurut Mulyasa ( 2011:51) Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Guru yang profesional harus mampu mengatasi masalah-masalah yang muncul didalam proses pembelajaran sehingga guru tersebut memiliki kreativitas dalam membuat dan memilih metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam mengajar. 


PEMBAHASAN
A.    Pengertian Guru.
Menurut Mulyasa (2011: 37) Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Sedangkan menurut Sayiful ( 2010:31-32 ) menyebutkan guru adalah orang yang memeberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksankan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di pendidikan formal, tetapi juga bisa di mesjid, mushallah, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahawa guru adalah orang yang memeberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sebagai pendidik dan pengajar pada pendidikan sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar.

B.     Pengertian Kreativitas
Kreativitas  adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat membangkitkan dan menanamkan kepercayaan diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Menurut Mulyasa ( 2011:51) Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Seorang guru harus kreatif dalam pembelajaran karena isi pendidikan umum menyumbang terhadap kehidupan yang kreatif. Kreativitas menunjukkan eksplorasi gagasan-gagasan dan kegiatan baru dan memberikan kepuasan serta dorongan untuk memperluas eksplorasinya.
Dalam pembelajaran kreativitas seorang guru dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan yang dimiliknya mengembangkan bakat yang yang ada pada diri siswa serta dapat mempertahankan kompetensi yang ada pada dirinya.
Bentuk kreativitas seorang guru dalam pembelajaran di kelas, akan sangat membantu dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Kreativitas guru akan lebih memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
 Membangun kreativitas guru membutuhkan proses, ia tidaklah lahir tiba-tiba, ada proses yang mengawalinya seperti: pertama, belajar dari pengalaman mengajar, baik diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman guru lain. Guru dapat belajar dan merefleksikan perjalanan proses belajar mengajarnya ke dalam praktik pembelajaran bersama siswa. Kedua, rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap murid-muridnya agar mereka menjadi manusia ideal  di masa yang akan datang. Cinta adalah energi kehidupan. Cinta merupakan sumber pemicu yang kuat atas lahirnya kreativitas. Jika ada cinta dan kasih sayang, maka rasa dan jiwa guru terlibat dalam proses pengajaran dan pendidikannya sehingga totalitas kinerja guru lahir. Perasaan siswa dapat menangkap cinta kasih gurunya sehingga terjalin hubungan psikologis antara siswa dan guru. Ketiga, adanya tanggung jawab yang mendalam terhadap tugasnya. Keempat, guru giat belajar untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kepribadian dan keterampilannya yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.

C.    Manfaat Kreativitas Guru dalam Pembelajaran.
Tugas guru (sebagai pendidik karena jabatan) adalah berat, maka sebagai pendidik harus pandai menggunakan bahasa yang sopan harus mempunyai kepribadian yang baik dan kuat dan harus disenangi dan segani oleh anak didiknya. Jangan sampai anak didik menjadi takut atau terlalu berani, emosinya harus stabil. Sebab nanti akan menghadapi berbagai macam anak didik. Seorang pendidik harus dapat menyesuaikan diri, tidak boleh terlalu sensitif, dan pemarah.
Pekerjaan dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah pekerjaan professional, dalam arti seorang guru harus benar-benar konsekuen, bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diemban, menguasai bahan yang akan diajarkan, sehingga sebagai guru memiliki wibawa akademis di depan kelas dengan anak didik dan masyarakat di mana ia berada.
Dalam proses belajar dan mengajar, kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara umum kreatifitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain :
1)      Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran
Produk kreativitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk kreatifitas guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata pelajaran.
2)      Kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh.
Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. Produk kreativitas guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang didapatkannya. Contohnya pada kasus penerapan produk kreatifitas guru pada laboratorium, dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan situasi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena-fenomena yang dipelajari oleh siswa.
3) Kreativitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreatifitas guru akan merangsang siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak hanya hanya memperkuat ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.
4)      Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa.
Kreativitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam berpikir.

D.    Peranan Kreativitas Guru Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Setiap orang memiliki potensi untuk melakukan aktifitas yang kreatif. Setiap siswa baru yang memasuki proses belajar, dalam benak mereka selalu diiringi dengan rasa ingin tahu. Guru pada tahap ini diharapkan untuk merangsang siswa untuk melakukan apa yang dinamakan dengan learning skills acquired, misalnya dengan jalan memberi kesempatan siswa untuk bertanya (questioning), menyelidik (inquiry), mencari (searching), menerapkan (manipulating) dan menguji coba (experimenting). Kebanyakan yang terjadi di lapangan adalah aktifitas ini jarang ditemui karena siswa hanya mendapatkan informasi yang bagi mereka adalah hal yang abstrak. Rasa ingin tahu siswa harus dijaga dengan cara memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat dari dekat, memegangnya serta mengalaminya.
Guru diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan perilaku yang kreatif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas siswa antara lain :
1.      Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif siswa.
2.      Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa.
3.      Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan. Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada orang lain.
Berikut beberapa pembiasaan guru yang dapat dijadikan bahan renungan untuk mengimpor kreativitas dan inovasi guru dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas:
1.    Mengaplikasi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, siswa bisa diajak ke luar kelas dengan tujuan memaksimalkan lingkungan sekolah sebagai alat, media dan sumber belajar yang sesuai.
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan potensi sekolah yang ada, terutama sekolah yang siswanya banyak berasal dari lapisan masyarakat margin proses pembelajarannya disetting yang kreatif inovavatif mampu beradaptasi berbagai macam situasi
3.    Mendisain pembelajaran oleh “guru kreator” yang dapat menumbuhsuburkan kreativitas dan inovasi pembelajaran dengan analisis dan evaluasi untuk penyempurnaan disain berikutnya.
4.    Hindari ketegangan semua pelaku proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa diharapkan mampu memnghindari ketegangan sebaliknya nikmati situasi dan kondisi pembelajaran menuju tercapainya kompetensi siswa sesuai kurikulum.
5.    Biasakan selalu mengamati lingkungan sekolah sehingga dapat menemukan area yang dapat dijadikan alat, media dan sumber belajar siswa.
6.  Mengimprorisasi daya kreatif dan inovasi dengan sedikit humor sehat dan seperlunya saja untuk mempertahankan dan mengembangkan semangat inovasinya.

E.     Kurangnya Kreativitas Guru dalam Mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara di SDN 38 Lubuk Sao dengan ibuk Ira Novianti,S.Pd masalah pembelajaran di SD yang diangkat yakni mengenai “Kurangnnya Kreativitas Guru dalam Mengajar”.
Salah satu masalah yang dihadapi kurangnya kreativitas guru dalam mengajar  ini adalah pemilihan metode kurang relevan dengan tujuan pelajaran dan materi pelajaran,  kurang trampil dalam menggunakan metode. Agar guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan menarik, maka guru perlu menguasai beberapa metode. Guru dapat memilih metode yang tepat untuk setiap materi yang akan disajikan, ataupun dapat membuat variasi dalam menyajikan materi tersebut. Pada dasarnya metode apapun yang diterapkan dalam kegiatan mengajar, harus sesuai dengan tujuan pelajaran dan materi pelajaran. Dimana dengan  mengintegrasikan beberapa metode yang dianggap relevan untuk menyajikan materi pembelajaran. Untuk mewujudkan efektivitas pembelajaran guna pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal adalah dengan mengintegrasikan beberapa metode pembelajaran tersebut.
Kurang bervariasi dalam menggunakan metode. Guru kurang bervariasi menggunakan metode di dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa merasa bosan, menggunakan variasi metode di dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan karena dapat menghilangkan kebosanan siswa dalam proses belajar-mengajar. Guru harus bisa meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa. Menggunakan variasi metode bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran dan membuat belajar yang menarik bagi siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Siswa  tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi metode dalam mengajar.
Sangat terikat pada satu metode saja. Salah satu model pembelajaran yang masih sering digunakan oleh guru  sampai  sekarang  yaitu  model  pembelajaran  konvensional. Pembelajaran  konvensional  merupakan  pembelajaran  dengan menggunakan  metode  yang  biasa  dilakukan  oleh  guru,  yaitu  memberi materi  melalui  metode  ceramah. Pembelajaran  ini  adalah  salah  satu metode  pembelajaran  yang  bepusat pada  guru saja. Dimana guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa hanya sebagai pendengar sehingga pelajaran terasa kurang menarik yang membuat siswa menjadi jenuh dan kurang memperhatikan pembelajaran.
Guru tidak memberikan feed-back pada tugas yang dikerjakan siswa. Padahal feed-back atau umpan  balik sangat bermannfaat untuk mendorong siswa untuk terus berlatih, roses pemberian umpan balik kepada siswa secara tidak langsung akan memberi tahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan diperhatikan oleh gurunya, dan mencerminkan  perilaku  guru  yang  efektif.    Dalam  prosesnya,  umpan  balik hanya akan diperoleh apabila guru aktif selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu memperhatikan siswa, bergerak untuk memantau dan mengamati aktivitas  belajar  yang  dilakukan  oleh  setiap  siswa  di  sekitar  tempat  belajar (berlatih).

F.     Solusi Kurangnya Kreativitas Guru dalam Mengajar.
Adapun solusi untuk memecahkan masalah kurangnya kreativitas guru dalam mengajar adalah sebagai berikut:
Memilih metode yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran, trampil menggunakan setiap metode dengan baik dan menyusun variasi dalam menggunakan metode. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efesiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Menggunakan metode yang menimbulkan motivasi. Berikut beberapa metode pembelajaran yang efektif yang dapat dipilih guru untuk menimbulkan motivasi, yakni: a). Metode demonstrasi, b). metode inquiri, c). metode penemuan, d). metode eksprimen e). metode pemecahan masalah f). metode karyawisata, g). metode perolehan konsep, h). metode penugasan, i). metode ceramah, j). metode tanya jawab, k). metode diskusi.
Memberikan feed-back pada tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Guru  sangat perlu memberikan feed-back atau umpan  balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan siswa, feed-back  atau umpan balik bisa memberikan  motivasi dan penguatan terhadap siswa. Guru  membantu  setiap  siswa  yang mengalami kesulitan belajar  secara  individu dengan cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga lebih menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung maupun  tidak  langsung. Umpan  balik  adalah  koreksi  terhadap  jawaban-jawaban atas respon siswa dalam mengerjakan  tes atau  latihan. Umpan balik adalah suatu proses dengan hasil atau akibat dari suatu respon untuk mengontrolnya.

SIMPULAN DAN SARAN
Guru adalah orang yang memeberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksankan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di pendidikan formal, tetapi juga bisa di mesjid, mushallah, dan sebagainya.
Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Dalam proses belajar dan mengajar, kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Kreativitas guru memiliki fungsi dapat dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain : 1). Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran, 2). Kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh, 3). Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar, 4). Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa.
Salah satu masalah kurangnya kreativitas guru  dalam mengajar ini adalah pemilihan metode kurang relevan dengan tujuan pelajaran dan materi pelajaran dan kurang trampil dalam menggunakan metode, menggunakan metode yang menimbulkan motivasi, dan guru tidak memberikan feed-back pada tugas yang dikerjakan siswa.
Dengan demikian, terdapat beberapa alternative solusi untuk memecahkan masalah kurangnya kreativitas guru dalam mengajar tersebut diantaranya: memilih metode yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran, trampil menggunakan setiap metode dengan baik dan menyusun variasi dalam menggunakan metode, menggunakan metode yang menimbulkan motivasi, dan memberikan feed-back terhadap tugas-tugas yang dikejakan siswa.


DAFTAR RUJUKAN

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik  Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://maulanahefni.blogspot.co.id/ (Diakses pada tanggal 10 November 2017)




ANALISIS SKL DAN KI



ANALISIS SKL, KI, PADA TEMA, SUBTEMA DAN PEMBELAJARAN

KELAS          : IV (empat)

TEMA            : 1. Indahnya Kebersamaan

SUBTEMA    : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku

SKL
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator
Dimensi Sikap
Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta
dunia dan peradabannya
KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri,   dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
Dimensi Pengetahuan
Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
IPA
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.
IPS
3.5 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya,
etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas
bangsa Indonesia.

3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap paragraph dari teks tulis.


3.5.1 Menjelaskan cara
menghasilkan bunyi


3.5.1 Mengidentifikasi
keragaman budaya, etnis, dan agama dari temanteman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia
Dimensi Keterampilan
Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Bahasa Indonesia
4.1 Menata informasi
yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar
gagasan ke dalam
kerangka tulis.
IPA
4.4 Menyajikan laporan
hasil pengamatan dan/
atau percobaan tentang
sifatsifat bunyi.

IPS
4.5 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya,
etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas
bangsa Indonesia.

4.1.1 Menyajikan gagasan utama dan gagasan pendukung
setiap paragraf dari teks
tulis dalam bentuk peta
pikiran


4.4.1 Menyajikan laporan pengamatan tentang cara
menghasilkan bunyi.


4.5.1 Mengomunikasikan
secara lisan dan tulisan
keragaman budaya, etnis, dan agama dari temanteman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia.