PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Administrasi pendidikan
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu
oragnisasi guna mencapai tujuan dari oragnisasi tersebut. Dengan demikian
administrasi merupakan suatu sistem yang terpaut dengan organisasi. Bahkan
dapat dinyatakan pula bahwa Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara
efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja
sama. Sedangkan Pendidikan menurut UUSPN 1989 adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Dalam administrasi
pendidikan terdapat beberapa bidang-bidang yang dikaji. komponen sekolah yang
menjadi objek fungsi administrasi itu sendiri. Ada juga yang menganggapnya
sebagai subtansi administrasi pendidikan bahkan ada yang menganggapnya sebagai
komponen administrasi pendidikan. Menurut Suryosubroto ( 2004 : 25 ) adapun
bidang – bidang dalam administrasi pendidikan adalah administrasi kurikulum,
administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, administrasi perlengkapan dan
administrasi keuangan.
Siswa adalah unsur yang
sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Lembaga
pendidikan didirikan untuk kepentingan siswa. Oleh sebab itu perlu mendapat
perhatian yang cukup dari pelaksanaan pendidikan agar tercapainya tujuan
pendidikan nasional secara utuh.
Maka dari itu, sebagai
calon pendidik nantinya, agar mampu dalam melakukanadministrasi bagi siswanya
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik maka perlu memahami tentang
administrasi kesiswaan / peserta didik tersebut. Oleh karena itu, penulis
mencoba membuat sebuah makalah yang membahas mengenati administrasi peserta
didik.
Yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Pengertian administrasi
peserta didik
2. Proses
administrasi peserta didik
3. Instrumen
administrasi peserta didik ( manual dan elektronik )
4. Peran
guru dalam administrasi peserta didik
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Administrasi merupakan suatu proses yang
dilakukan oleh suatu personil ( kelompok ) dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Sedangkan peserta didik / murid / siswa di
dalam KBBI ( Nurhasanah, 2007 : 345 ) berarti orang (anak yang sedang berguru
(belajar, bersekolah). Jadi, dapat disimpulkan secara ringkas bahwa
administrasi peserta didik adalah suatu proses yang
dilakukan oleh suatu personil ( kelompok ) dalam upaya mengelola peserta didik
/ siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Selanjutnya mengenai pengertian dan
konsep administrasi peserta didik , ada beberapa pendapat ahli tentang
pengertian peserta didik / siswa antara lain :
1. Menurut
Sutjipto, dkk ( 1991/1992 : 113 ) administrasi peserta didik adalah “ proses
pengurusan serta layanan dalam hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu
sekolah mulai dari perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid
berada di sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya “.
2. Menurut
Suharsimi, dkk ( 2008 : 57 ) administrasi siswa sendiri dapat di definisikan
sebagai “ pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut
lulus dari sekolah yang di sebabkan karena tamat atau sebab lain “.
3. Menurut
Asnawir ( 2005 : 167 ) administrasi kesiswaan merupakan “ bagian dari kegiataan
administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang
dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang
relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan
“.
Dari
berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa administrasi peserta
didik adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan terhadap siswa mulai
dari perencanaan penerimaan peserta didik sampai peserta didik menamatkan
pendidikannya guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
B.
TUJUAN ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Secara umum, tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah, lebih
lanjut, proses belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan
teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus
administrasi kesiswaan adalah sebagai berikut ( Eka, 2007 : 9 ).
1)
Meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan psikomotor peserta didik.
2) Menyalurkan dan
mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3)
Menyalurkan aspirasi,
harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4)
Dengan terpenuhinya hal
tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka
Sedangkan tujuan
administrasi peserta didik menurut McKnow ( dalam Asnawir, (2005 : 168) ) yaitu
:
1) Membantu semua peserta
didik belajar bagaimana menggunakan waktu luang mereka secara lebih bijaksana.
2) Membantu semua peserta
didik meningkatkan dan memanfaatkan secara membangun dalam bakat dan
ketrampilan unik yang mereka miliki.
3) Membantu semua peserta
didik mengembangkan minat, bakat dan ketrampilan kreasi baru.
4) Membantu semua peserta
didik mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap nilai kegiatan yang
kreatif.
5) Membantu semua peserta
didik meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam fungsinya sebagai
pemimpin atau anggota kelompok.
6) Membantu semua peserta
didik mengembangkan sikap yang lebih realistis dan positif terhadap dirinnya
sendiri dan orang lain.
7) Membantu semua peserta
didik mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap sekolah, sebagai hasil
partisipasi dalam program kegiatan peserta didik.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan adanya administrasi peserta didik
dalam pendidikan adalah secara umum adalah untuk mengatur semua kegiatan yang berkaitan
peserta didik agar proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
Sedangkan
tujuan secara khusus adalah membantu peserta didik meningkatkan dan
mengembangkan sikap, pengetahuan, kdemampuan, dan keterampilan terhadap sesuatu
hal, membantu peserta didik mengembangkan minat, bakat sesuai kebutuhannya,
membantu peserta didik mengembangkan sikap positif dan realistis, membantu
peserta didik menggunakan waktu luangnya, dan membantu peserta didik untuk
memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya dengan tercapainya dan
terselesaikannya pendidikaanya dengan maksimal.
B.
PROSES ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Menurut Sutisna ( 1991 : 56 ) adapun
proses administrasi peserta didik adalah :
1) Perencanaan
dan penerimaan siswa baru
Dalam perencanaan ada beberapa kegiatan
yang dilakukan yaitu : (a) penetapan daya tampung sekolah, dapat dilakukan
dengan formulanya :
DYT
= BB x MB – ATK
Keterangan
:
DYT =
daya tampung
BB =
banyaknya bangku
MB =
muatan bangku
ATK =
anak tinggal kelas
(b) penetapan syarat calon siswa, dengan
syarat yang sudah ditetapkan biasanya oleh Depdikbud dan dijadikan pedoman bagi
sekolah – sekolah
(c)
penetapan panitia penerimaan siswa baru,
Sedangkan dalam penerimaan siswa baru,
adapun kegiatan yang dilakukan adalah :
(a) mengadakan
publikasi,
(b) mempersipkan
formulir pendaftaran,
(c) menerima
atau melayani pendaftaran,
(d) melaksanakan
penyaringan,
(e) pengumuman
calon yang diterima,
(f) membuat
laporan pertanggung jawaban
2) Orientasi
siswa baru
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan
adalah :
(a) memperkenalkan
fasilitas sekolah
(b) memperkenalkan
civitas akademika
(c) memperkenalkan
program sekolah
3) Pengaturan
disiplin dan tata tertib sekolah
Yang terpenting dalam kegiatan ini
adalah bagaimana tegaknya disiplin yang baik di sekolah dan siswa patuh akan
tata tertib sekolah.
4) Pembinaan
Kesiswaan
Dalam kegiatan ini, dapat dilakukan
melalui empat jalur yaitu organisasi kesiswaan, latihan kepemimpinan, kegiatan
ekstrakurikuler, dan kegiatan wawasan wiyata mandala.
Sedangkan menurut Sutjipto, dkk (
1991/1992 : 48 ) proses – proses dari administrasi murid adalah :
1) Penerimaan
murid, adapun kegiatannya adalah penetapan daya tampung, penetapan syarat –
syarat murid baru, dan pembentukan panitia / petugas penerimaan murid baru
2) Pembinaan
murid, adapun kegiatannya adalah orientasi untuk murid baru, peraturan
kehadiran murid, pencatatan murid di kelas, pembinaan disiplin murid, pemberian
ganjaran dan hukuman.
3) Promosi
dan mutasi
4) Pemberhentian
murid dari sekolah
Selanjutnya menurut Mulyasa ( 2006 : 90
– 99 ) kegiatan yang dilkasanakan dalam rangka administrasi peserta didik
dibagi atas tiga tahapan yaitu :
1) Kegiatan
awal tahun pelajaran
Kegiatan yang dilakukan adalah penetapan
daya tampung, penetapan syarat – syarat peserta didik baru, pembentukan panitia
/ petugas penerimaan peserta baru
2) Selama
tahun pelajaran
Kegiatan yang dilakukan adalah orientasi
untuk peserta didik baru, peraturan kehadiran peserta didik, promosi dan mutasi
peserta didik, pembinaan disiplin / tata tertib sekolah, pemberian ganjaran dan
hukuman
3) Akhir
tahun ajaran
Kegiatan
administrasi yang dilakukan oleh administrator adalah menyangkut tentang
pelaksanaan Ujian Nasional dan Kenaikan kelas.
Berdasarkan
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam administrasi peserta didik
ada proses atau kegiatan yang dilakukan oleh administrator yaitu 1) kegiatan
awal tahun pelajaran yang meliputi perencanaan ( penetapan daya tampung,
penetapan syarat – syarat peserta didik baru, pembentukan panitia / petugas
penerimaan peserta baru ) dan penerimaan
peserta didik baru, 2) selama tahun pelajaran yang meliputi kegiatan orientasi
untuk peserta didik baru, peraturan kehadiran peserta didik, promosi dan mutasi
peserta didik, pembinaan disiplin / tata tertib sekolah, pemberian ganjaran dan
hukuman, 3) akhir tahun ajaran yang melaksanakan kegiatan yang menyangkut
tentang pelaksanaan Ujian Nasional dan kenaikan kelas, serta pemberhentian
peserta didik dari sekolah karena tamat.
C. INSTRUMEN
ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Untuk mempermudah dan
memperlancar jalannya administrasi kesiswaan maka perlu ditunjang oleh berbagai
instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang dimaksud antara
lain breupa buku-buku, format-format yang digunakan untuk merekam semua data
dan informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen yang
dimaksud antara lain menurut Suryosubroto ( 2004 : 80 – 81 ) :
1)
Buku Induk
Buku induk merupakan
buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap
mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi identitas pribadi
siswa sampai pada informasi mengenai nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh
siswa selama belajar di sekolah yang bersangkutan.
2)
Buku Klaper
Buku ini berfungsi
untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya
dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Daftar
nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari
data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan
dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
3)
Buku/Daftar Keadaan
Siswa
Buku ini menggambarkan
keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di
suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.
4)
Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini
dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.
5)
File Penyimpan Berkas
Siswa
Berkas-berkas yang
sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya
foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya. Semua
berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok masing-masing, sehingga
berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan.
Mantja ( dalam Asnawir, 2005 : 170 )
menyebutkan ada beberapa intrumen yang diperlukan dalam administrasi siswa
yaitu :
1) Buku induk siswa
2) Buku Klaper
3) Daftar keadaan siswa
4) Buku mutasi siswa
5) Pencatatan kehadiran siswa
(a) Papan absensi harian siswa, berada di kelas
(b) Buku absensi harian siswa, yang dimiliki semua guru
(c) Rekapitulasi absensi siswa, diperlukan kepala sekolah
Selain itu, Suharsimi (
2008 : 62 ) mangatakan bahwa catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan
atas dua yaitu :
1) Catatan data siswa untuk sekolah, meliputi :
(a) buku induk, (b) buku klaper, (c) catatan tata tertib sekolah, yaitu
kumpulan semua peraturan ( bersifat umum dan khusus, ada yang dari pemerintah
ada yang dari produk sekolah itu sendiri ).
2) Catatan siswa untuk masing – masing kelas, yaitu :
(a) buku kelas yang merupakan cuplikan dari buku induk, (b) buku presensi
kelas, (c) buku catatan BK, (d) buku catatan prestasi murid meliputi buku
daftar nilai dan buku lagger, (e) buku raport, (f) buku mutasi
Berdasarkan pendapat –
pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam administrasi
peserta didik adalah buku induk, buku klaper, buku daftar keadaan siswa, buku
daftar hadir siswa, catatan tata tertib sekolah, buku catatan prestasi siswa,
dan buku mutasi.
Adapun contoh buku
induk seperti berikut:
NIS
:
NISN
:
NAMA LENGKAP
SISWA
:
TEMPAT, TANGGAL LAHIR
:
JENIS
KELAMIN
:
ALAMAT
:
NAMA AYAH
:
NAMA
IBU
:
ALAMAT
WALI
:
AGAMA
:
ANAK
KE-
:
JUMLAH
SAUDARA
:
ALAMAT
:
TAHUN
PENDAFTARAN
:
ASAL SEKOLAH
:
KETERANGAN ORANG
TUA
NO
|
KETERANGAN
|
AYAH
|
IBU
|
1
|
NAMA
|
||
2
|
TEMPAT, TANGGAL LAHIR
|
||
3
|
PENDIDIKAN TERTINGGI
|
||
4
|
PEKERJAAN
|
||
5
|
PENGHASILAN PERBULAN
|
||
6
|
ALAMAT
|
KETERANGAN WALI
NO
|
KETERANGAN
|
||
1
|
NAMA
|
||
2
|
TEMPAT, TANGGAL LAHIR
|
||
3
|
PENDIDIKAN TERTINGGI
|
||
4
|
PEKERJAAN
|
||
5
|
PENGHASILAN PERBULAN
|
||
6
|
ALAMAT
|
D. PERAN GURU
DALAM ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Menurut Sutjipto, dkk ( 1991/1992 : 56 ) adapun peranan guru dalam administrasi
murid adalah 1) sebagai panitia penerimaan murid baru, 2) berperan dalam
memudahkan murid agar dapat beradaptasi cepat dengan lingkungan sekolah, 3)
mencatat setiap kehadiran murid secara kontinyu dan teliti, 4) menciptakan
suasana yang menimbulkan motivasi siswa untuk berprestasi tinggi, dan 5)
menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.
Menurut Sutisna ( 1991 : 46 ), peran guru dalam administrasi siswa
adalah :
1)
Menyeleksi siswa baru.
2)
Menyelengarakan pembelajaran.
3)
Mengontrol kehadiran siswa.
4)
Melakukan
uji kompetensi akademik / kejuruan.
5) Melaksanakan bimbingan karier serta
penelusuran lulusan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru
dalam administrasi peserta didik adalah sebagai panitia penyeleksi penerimaan
siswa baru, berperan dalam memudahkan siswa beradaptasi dengan lingkungan
sekolah, mencatat dan mengontrol kehadiran siswa, melakukan uji kompetensi,
menciptakan suasana yang menimbulkan motivasi siswa, menciptakan disiplin
sekolah / kelas yang baik, dan melaksanakan bimbingan karir serta penelusuran
lulusan.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Administrasi
peserta didik adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan terhadap siswa
mulai dari perencanaan penerimaan peserta didik sampai peserta didik menamatkan
pendidikannya guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan
adanya administrasi peserta didik dalam pendidikan adalah secar umum adalah untuk
mengatur semua kegiatan yang berkaitan peserta didik agar proses belajar
mengajar berjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan maksimal.
Dalam
administrasi peserta didik ada proses atau kegiatan yang dilakukan oleh
administrator yaitu 1) kegiatan awal tahun pelajaran yang meliputi perencanaan
( penetapan daya tampung, penetapan syarat – syarat peserta didik baru,
pembentukan panitia / petugas penerimaan peserta baru ) dan penerimaan peserta didik baru, 2)
selama tahun pelajaran yang meliputi kegiatan orientasi untuk peserta didik
baru, peraturan kehadiran peserta didik, promosi dan mutasi peserta didik,
pembinaan disiplin / tata tertib sekolah, pemberian ganjaran dan hukuman, 3) akhir
tahun ajaran yang melaksanakan kegiatan yang menyangkut tentang pelaksanaan
Ujian Nasional dan kenaikan kelas, serta pemberhentian peserta didik dari
sekolah karena tamat.
Instrumen dalam
administrasi peserta didik adalah buku induk, buku klaper, buku daftar keadaan
siswa, buku daftar hadir siswa, catatan tata tertib sekolah, buku catatan
prestasi siswa, dan buku mutasi.
peran guru dalam administrasi peserta didik adalah sebagai panitia
penyeleksi penerimaan siswa baru, berperan dalam memudahkan siswa beradaptasi
dengan lingkungan sekolah, mencatat dan mengontrol kehadiran siswa, melakukan
uji kompetensi, menciptakan suasana yang menimbulkan motivasi siswa,
menciptakan disiplin sekolah / kelas yang baik, dan melaksanakan bimbingan
karir serta penelusuran lulusan.
B.
SARAN
Demikianlah makalh ini penulis buat
dengan sebaik – baiknya. Mohan saran apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini.
DAFTAR
RUJUKAN
Asnawir. 2005. Administrasi
Pendidikan. Padang : IAIN IB Press
Eka Prihatin. 2007. Manajement Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis
Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Nurhasanah. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Suharsimi, Arikunto, dkk. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di
Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
Sutisna. 1991. Administrasi
Pendidikan, Dasar, Teori, dan Praktek
Profesional.
Bandung:
Andi Offset
Sutjipto, dkk. 1991/1992. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud
No comments:
Post a Comment